
SEKAYU, MUBA,- Galipakta.id - Gedung Pasar Randik di Sekayu, Musi Banyuasin, kembali menjadi sorotan tajam. Proyek pembangunan gedung pasar yang menelan anggaran fantastis sebesar Rp4,6 miliar ini terbengkalai dan tidak memberikan manfaat sedikit pun bagi masyarakat. Kondisi ini memicu kekecewaan dan pertanyaan besar terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek yang diduga sarat masalah.
Pembangunan Pasar Randik dimulai pada Agustus 2022 dengan anggaran mencapai Rp4,6 miliar yang bersumber dari dana bantuan Gubernur Sumatera Selatan (Bangub). Proyek ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di pusat kota Sekayu akibat aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan. Pasar ini rencananya akan menampung para pedagang sayur dan PKL agar dapat berjualan dengan lebih tertib dan nyaman.
Namun, alih-alih menjadi solusi, proyek ini justru menjadi masalah baru. Target penyelesaian pada Desember 2022 tidak tercapai, dan hingga saat ini, gedung pasar tersebut masih mangkrak dan tidak dapat difungsikan. Kondisi bangunan pun semakin memprihatinkan dengan kerusakan di berbagai titik, seperti keretakan di los pedagang, dinding yang mengelupas, dan fasilitas yang tidak terawat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek pembangunan Pasar Randik ini dikerjakan oleh kontraktor lokal, yakni CV Kasam, yang beralamat di Jl. Kol Wahid Udin No. 083 B, Balai Agung, Sekayu, Muba. Nilai pagu proyek ini mencapai Rp4.899.952.900,00.
Keberadaan CV Kasam sebagai kontraktor pelaksana proyek ini menjadi sorotan, mengingat kondisi bangunan yang dinilai tidak sesuai dengan anggaran yang telah dikeluarkan. Masyarakat menduga, ada indikasi penggunaan material yang tidak sesuai standar atau pelaksanaan pekerjaan yang tidak profesional, sehingga menyebabkan bangunan mudah rusak dan tidak layak digunakan.
Masalah proyek Pasar Randik ini sebenarnya sudah muncul sejak awal. Pada Januari 2023, hanya beberapa saat setelah selesai dibangun, sebagian tembok pagar pasar roboh. Insiden ini tentu saja menjadi alarm peringatan bahwa ada yang tidak beres dengan konstruksi bangunan tersebut.
Saat itu, Kepala Bidang Sarana Distribusi dan Logistik, Supriyanto, memberikan penjelasan bahwa penyebab robohnya tembok pagar adalah tingginya curah hujan deras yang disertai petir. Namun, penjelasan ini dinilai tidak masuk akal dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.
"Alasan itu terlalu mengada-ada. Kalau hanya karena hujan dan petir, kenapa hanya tembok pagar yang roboh? Kenapa bangunan lainnya tidak ikut roboh? Ini jelas menunjukkan bahwa mutu bangunan memang bermasalah," ujar masyarakat
Insiden robohnya tembok pagar Pasar Randik sempat menjadi perhatian Kejaksaan Negeri Muba. Pihak kejaksaan bahkan melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya penyimpangan dalam proyek tersebut.
Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai hasil penyelidikan tersebut. Masyarakat pun bertanya-tanya, apakah penyelidikan tersebut masih berjalan atau sudah dihentikan.
"Kami berharap Kejaksaan Negeri Muba dapat segera memberikan penjelasan terkait perkembangan penyelidikan kasus Pasar Randik ini. Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang terlibat," tegas Masyarakat
"Kami sangat kecewa dengan kondisi Pasar Randik ini. Dulu, kami berharap pasar ini bisa menjadi tempat yang nyaman untuk berjualan dan berbelanja. Tapi, sekarang, pasar ini malah menjadi tempat yang kumuh dan tidak terawat. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki pasar ini," ujar, seorang pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar Pasar Randik.
Kasus Pasar Randik ini merupakan contoh buruk dari perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan yang tidak matang.
"Pemerintah seharusnya melakukan perencanaan yang matang sebelum memulai suatu proyek pembangunan. Pemerintah juga harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek tersebut agar tidak terjadi penyimpangan," jelasnya
Masyarakat menuntut agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah Pasar Randik ini. Masyarakat meminta agar pemerintah melakukan audit terhadap proyek tersebut dan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti melakukan penyimpangan.
Selain itu, masyarakat juga meminta agar pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap bangunan Pasar Randik agar dapat segera difungsikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Upaya untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak terkait telah di lakukan melalui pesan WhatsApp, ke Kepala Bidang Sarana Distribusi dan Logistik, (Supriyanto) Namun yang bersangkutan masih belum bisa memberikan klarifikasi lebih lanjut , Hingga berita ini diterbitkan.
(TIM)